doraemonluphu

doraemonluphu

Minggu, 22 Maret 2015

pekerjaan yang lebih baik???

"nak.. si a kerja di bank lho.... bank itu nerima lulusan s1 apa aja!" kata bapa di hari pertama
"nak.. coba deh kamu lamar di perusahaan ini... anak temen bapa gajinya 9 juta lho" kata bapa hari kedua
"nak.. pekerjaan di perusahaan besar lebih menjamin masa depan kamu..!" di hari-hari selanjutnya..

intinya adalah si bapa kepengen banget anaknya dapet pekerjaan baru yang lebih baik. anaknya lulusan s1 farmasi, dan sekarang anaknya itu bekerja di salah satu apotek swasta. dipikiran si bapa mungkin kerja hanya di apotek untuk lulusan s1 farmasi itu yaa kurang banget. tapi kita ga pernah tau pikiran orang, yang pasti setiap orang tua menginginkan yang terbaik untuk anaknya.

sebenarnya apa sih landasan pekerjaan yang lebih baik itu? apa yang gajinya lebih besar? atau bekerja di perusahaan ternama? sepertinya itu tidak menjamin. terbukti bahwa banyak yang bekerja dengan gaji yang sangat besar malah merasa kurang nyaman dalam melakukan pekerjaannya. ada yang ngeluh cape lah, waktu istirahat kurang lah, atau kerja lembur terus lah, dan keluhan sebagainya..

bagaimana kalau kita ubah pola pikir kita tentang pekerjaan yang lebih baik bukan hanya dari segi gaji dan perusahaan besar, pikirkan tentang kenyamanan diri kita. disaat diri kita mulai nyaman dalam suatu pekerjaan, yang akan kita dapatkan adalah rasa bahagia. disaat rasa bahagia itu timbul, maka semua kebutuhan akan terasa mudah tercukupi.

jika kita sudah merasa nyaman didalam pekerjaan kita, maka syukurilah! meskipun gaji pas-pas an, asalkan yang pas-pas an itu disyukuri insyaallah tercukupilah apa yang kita butuhkan. saat kebutuhan sudah tercukupi, apa lagi yang mau dicari??

bahagialah dalam pekerjaan baikmu itu, meskipun tak seberapa nominalnya...

Senin, 02 Januari 2012

Adab makan Ala Rasullullah SAW

Bismillah...

Treeeeeeett.................. treeeettttttttttttttt........ treeet..........................

“horeeee..... pulang, pulang, pulang...!!!” teriak opik dari dalam kelas.
Seperti anak SD lainnya,, jam 12 itu adalah hal yang paling di tunggu-tunggu oleh opik. Opik adalah siswa SD kampung Bambu 3, dan dia itu adikku.. J Setelah bel pulang sekolah berbunyi, dia langsung cepat-cepat pulang ke rumah. Sesampainya di rumah, nafasnya sudah terengal-engal karena buru-buru menggoes sepeda mungilnya.

“assalamu’alaikum.... huf huf huf huf huf !!!!!......” salam opik kepadaku. Dia langsung lari ke dapur mengambil gelas dan mengisinya dengan air dingin. “glek..glek..glek..” sesudahnya dia mengambil piring dan segera makan.

“wa’alaikumsalam,,, eh, eh eh.. adikku kok pulang sekolah begitu??” tanya ku

“oia, salim dulu.... copot kaos kaki, cuci tangan cuci kaki, ganti baju .. emang kenapa sih mba begitu??” tanya opik penasaran

“emangnya mau kalo masuk rumah sama makan mau ditemenin setan?? Klo mba uyung sih ga mau deh...” jawabku..

“iiiiiihhhhhhhh.... setan kan serem mba,, aku ga mau ditemenin setan! Caranya gimana??” tanya opik

“nih, dengerin ya, adab-adab makan ala rasullullah SAW.."

  • Kalo mau mulai makan, selalu dan jangan lupa baca “Bismillah” dan berdo’a. Kalo kita lupa dan dipertengahan makan baru ingat bacalah “bismillahi awwalahu wa aakhirahu”.  Karena semua makanan ini adalah berkah dari Allah 
  • Mengakhiri makan dengan pujian kepada Allah “alhamdulillah..” dan berdo’a sesudah makan. Tau do’anya kan?
  • Hendaknya makan dengan 3 jari tangan kanan. Seperti itulah rasul mencontohkan kepada kita, rasul makan dengan tangan kanan karena kanan itu adalah baik, dan makan dengan 3 jari dimaksudkan agar makanan yang dimasukkan ke mulut kita itu tidak berlkebihan. Faktanya, ternyata di tangan kita itu terdapat beribu-ribu bakteri yang dapat membantu proses pencernaan makanan dalam tubuh kita lho. Jadi, saluran pencernaan ga kerja terlalu berat kan.. 
  • Sesudah makan, hendaknya menjilati jari jemarinya sebelum mencuci tangannya 
  •  Jangan makan dan minum sambil berdiri!. Dari pelajaran patofisiologi, terdapat katup diantara lambung dan kerongkongan, saat kita berdiri katup akan tertutup, sehingga makanan dan minuman tidak akan bisa makan masuk ke lambung. Sedangakan saat kita duduk, katup itu akan terbuka lagi. 
  •  Kalo makanan jatuh ke tanah, dan keadaanya tidak terlalu kotor, ambilah makanan itu dan buang bagian kotornya, lalu makan lah bagian yang masih bersih. Mubazir kan jadinya.... tapi kalo kotor banget, yaa dibuang ke tempat sampah yaa.. 
  •  Jangan meniup makanan dan minuman yang masih panas. Dari segi kimia, ternyata apabila makanan dan minuman panas itu akan megeluarkan senyawa H2O, apabila senyawa ini bersatu dengan gas CO2 yang keluar dari tiupan nafas kita, akan menjadi senyawa HCO3 (asam karbonat) yang akan menyebabkan toksik di tubuh kita.. jadi jangan ditiup ya, mending di angin-anginin aja.. 
  •  Apabila saat minum ingin bernafas, bernafaslah di luar gelas. Rasul mencontohkan saat meminum air, beliau membaginya dalam 3 tegukan.
  • Maka pilihlah makanan yang terdekat  terlebih dahulu. 
  •  Dahulukan orang yang Lebih Tua untuk mengambil makanan. Hormatilah orang tuamu.. 
  •  jangan mengawasi orang lain yang sedang makan. Karena itu akan menimbulkan rasa tidak enak kepada orang lain, berdosa lho .... 
  •  tidak melakukan sesuatu yang dalam pandangan orang lain terasa menjijikan. Kita aja ga mau kan kalo sedang makan tiba-tiba teman kita melakukan hal yang membuat nafsu makan kita hilang? 
  • Jika makan dengan orang miskin, maka hendaknya mendahulukan mereka.

“jadi begitu pik adab rasul ketika makan, jadi makanan yang kita makan jadi baik dan kita ga ditemenin setan.. oce!!” jelasku...

_afifah_

Rabu, 28 Desember 2011

saat sang imam datang padaku


Aku tak tahu dari mana ini berasal.
Dan akupun tak tau dari mana aku mulai menjelaskannya.
Mulai dari hari itu aku mengenalmu.
Mulai dari hari itu aku memintamu padaNya.
Entah kekuatan apa yang membuat aku terus berfikir tentangmu.
Dalam batasan hijab ini, ku memendam rasa.
Karena ku rasa belum saatnya untuk dikatakan.
Jika aku melihatmu, terasa aliran listrik menghantuiku.
Namun, apa yang bisa aku lakukan?
Dan dalam penantian yang panjang, Dia menghadirkanmu ke hadapanku.
Selama ini, aku tak beristikharah untukmu.
Karena itu menandakan bahwa ada pilihan lain selain engkau.
Namun aku berhajat padaNya.
Karena hanya kau yang aku inginkan.
Kini, ku merasa tenang disampingmu.
Aku dapat mengusap peluh usahamu.
Aku bisa melihat wajah tampan rupawan berbaring lelap di pangkuanku.
Hanya kepadamu imamku, dan hanya untukmu.